Jumat, 29 Juni 2012

Materi Seminar Technopreneurship


Kamis dan Jumat (28 – 29) Juni kemarin saya mengikuti seminar dan workshop Technopreneurship di Auditorium Perpustakaan Pusat UI. Hari pertama ada tiga orang pembicara, hari kedua ada dua orang pembicara sekaligus workshop tentang bagaimana caranya membuat business plan. Mereka semua mempunyai background yang luar biasa. Satu yang paling berkesan menurut saya adalah Mas Arman Harianto dari Cbrio Indonesia. Beliau bisa dibilang termasuk salah satu ahli marketing. Memang beliau tidak secara full-fullan mempraktekkan ilmu marketingnya. Pertama beliau masuk, beliau bilang gini: “Semua yang dikatakan di dalam teori marketing itu 90%-nya salah. Cuma 10% yang bener.” Loh, kenapa? Karena kondisi sekarang ini berubah, tidak seperti dulu lagi, “Manusia sekarang lebih membutuhkan Akses, bukan Aset.” Customer jaman dahulu berpikir bagaimana caranya mempunyai banyak villa berbeda. Customer jaman sekarang berpikir bagaimana caranya bisa menikmati banyak villa berbeda. Customer jaman dulu berpikir bagaimana caranya memiliki helikopter. Sedangkan customer jaman sekarang berpikir bagaimana caranya bisa menaiki helicopter saat dibutuhkan tanpa perlu membeli. See? Yang customer inginkan sekarang adalah akses untuk menikmati berbagai keinginannya. 

"Backward Engineering" by Steve Jobs

Mas Arman juga menyampaikan mengenai Techno Customer Behavior, yaitu:

1.       Access, be faster, be easier, be everywhere, be always on. Contohnya adalah HomePlus, salah satu supermarket di Korea (yang akan saya jelaskan di bawah).
2.       Engage, berilah konten yang bernilai dari produk Anda (konten itu bisa kesenangan, hiburan, atau manfaat besar). Jadi Anda tidak hanya menjual produk semata, Anda juga menjual konten apa yang didapatkan apabila membeli produk Anda. Contoh: Apple menjual aplikasi Ensiklopedia dunia digital untuk anak-anak dalam bentuk gambar dan cerita yang menarik sehingga anak-anak senang mempelajarinya. Apa sih yang sebenarnya dijual dari aplikasi tersebut? Fun education. Itulah konten dari produk aplikasi tersebut.
3.       Costumize, menyesuaikan dengan kebutuhan customer. Contoh: produk laptop Dell memberikan layanan pemesanan produk yang dapat dibuat sesuai dengan keinginan customer. Misalnya seorang customer ingin laptop dengan memori sekian GigaByte, resolusi sekian, processor intel berapa, tampilan keyboard yang seperti apa, case laptop yang bagaimana, dan sebagainya. Seperti halnya Anda memesan sepatu, Anda bisa memesan dengan spesifikasi panjang alas berapa cm, tinggi heel-nya berapa cm, modelnya bagaimana, warnanya apa, dan lain-lain. Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang siap akan hal tersebut.
4.       Connect (atau Network). Jaringan. Yap. Zaman sekarang apabila Anda ingin bisnis Anda berkembang pastilah Anda memerlukan jaringan. Pekerjaan atau usaha Anda pun tidak harus sesuai dengan title yang Anda miliki, jika Anda seorang lulusan Fakultas Ilmu Komputer, namun peluang yang menurut Anda bisa dikembangkan saat itu adalah bisnis restoran, kenapa tidak? Kesempatan tidak datang dua kali. Kehidupan pengusaha pun tidak selalu mulus. Bagaimana kalau usaha Anda sekarang bangkrut? Mungkin saja kan Anda bertemu teman lama yang tiba-tiba menawarkan Anda posisi direktur di sebuah perusahaan karena teman Anda tahu bahwa Anda merupakan individu yang supel dan disukai orang. Itulah pentingnya jaringan. Banyak manusia di dunia ini, perbanyaklah teman, tidak hanya yang di sekitar Anda, bisa saja Anda mendapat teman dari luar negeri kan. Itulah manfaatnya Facebook!
5.    Collaberate, ikut berkontribusi dalam pengembangan bisnis. Pernah dengar kalimat “pemimpin yang baik adalah pemimpin yang langsung turun ke bawah”? ya, seperti itulah maksudnya, jika Anda ingin dapat mengembangkan bisnis Anda, maka ikutlah prosesnya sampai ke dalam, pahamilah seluk beluk bisnis Anda. Selain itu juga, berkontribusilah dalam kompetisi! Bisnis Anda tidak akan menjadi lebih baik apabila Anda tidak bersaing dengan kompetitor lain.


Kunci dari Technopreneur in Marketing menurut Mas Arman adalah Creativity, Commit, dan Connect.

Homeplus di subway di Korea
membeli produk dengan scan barcode
Creativity atau kreatifitas. Zaman semakin modern, banyak inovasi yang dilakukan, apabila Anda tidak ingin kalah bersaing dengan pesaing bisnis lain, buatlah inovasi kreatif yang berbeda dari pesaing, inovasi yang membuat customer datang kepada Anda dan ingin balik lagi ke Anda. Contohnya, di korea ada supermarket bernama HomePlus, yang hanya berupa gambar di dinding kaca mall. Tujuan mereka adalah untuk bring the store to the customer. Jadi mereka menempelkan semacam poster besar di dinding-dinding kaca mall yang berisikan gambar stok atau produk-produk yang dijual di supermarket tersebut beserta harga dan Barcode yang bisa di scan menggunakan smartphone. Jadi sistem penjualan mereka online. Pembeli yang ingin membeli produknya hanya perlu men-scan barcode dari produk yang ingin dibeli tersebut dan membayarnya via online dan kemudian produk akan segera sampai di rumah. Simple sekali kan? Namun itu inovasi hebat!

Commit, atau komitmen. Seorang pengusaha harus mempunyai komitmen. Bila seorang pengusaha tidak mempunyai komitmen yang kuat, kemungkinan besar usahanya tersebut akan berhenti di tengah jalan.
Connect, atau jaringan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa jaringan merupakan hal yang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Bila Anda mempunyai jaringan yang hebat, bukan tidak mungkin usaha Anda akan berkembang pesat karena banyak orang yang sudah mengenal Anda. Apalagi kalau Anda dikenal sebagai orang yang terpercaya, pasti rekan Anda tidak segan membeli produk Anda.

Terakhir, ada 3 tips utama dari Mas Arman untuk mempersiapkan Anda menjadi orang yang berjiwa marketing:

1.       Build relationship first. Terutama yang masih muda, perbanyaklah teman. Tapi janganlah terlalu pilih-pilih teman. Kalau bisa pilihlah teman yang suka mengkritik Anda. Karena kritikan-kritikan tersebut akan membentuk pribadi Anda menjadi lebih baik. Marketing yang mendapatkan kritikan negatif dari customer adalah marketing yang sukses. Karena mereka jadi tahu kesalahan apa saja yang dapat terjadi dalam marketing dan dapat menemukan solusi terbaik dari masalah tersebut.
2.      Tulis konten yang bermanfaat. Biasakanlah untuk menulis hal-hal yang bermanfaat. Kalau Mas Arman sendiri, beliau selalu menulis quotes-quotes yang ditemukan, quotes tersebut tidak hanya mengenai marketing saja, namun mengenai segala hal. Quotes tersebut bisa jadi bahan motivasi atau bahkan ide dalam menemukan solusi di kehidupan.
3.      Manfaatkan fungsi free trial untuk mencoba segala hal. Biasanya aplikasi-aplikasi yang didownload melalui internet menggunakan free trial di awalnya, namun jika ingin menikmati fitur lebih lanjut harus berbayar. Free trial ini berfungsi agar customer lebih mengenal produk dengan mencobanya sendiri. Karena terkadang kita tidak tahu manfaat suatu produk sbelum mencobanya kan?

Sekian sedikit ilmu yang kiranya dapat saya bagikan dari hasil seminar technopreneurship di hari pertama. Ingin jadi pengusaha? Mulailah belajar sejak dini, bangunlah persahabatan, janganlah segan membagi ilmu, disiplinlah, dan yang paling penting untuk memulai usaha adalah INISIATIF!

29 Juni 2012

0 komentar:

Posting Komentar