Kamis dan Jumat (28 – 29) Juni kemarin
saya mengikuti seminar dan workshop Technopreneurship
di Auditorium Perpustakaan Pusat UI. Hari pertama ada tiga orang pembicara,
hari kedua ada dua orang pembicara sekaligus workshop tentang bagaimana caranya membuat business plan. Mereka semua mempunyai background yang luar biasa. Satu yang paling berkesan menurut saya adalah
Mas Arman Harianto dari Cbrio
Indonesia. Beliau bisa dibilang
termasuk salah satu ahli marketing. Memang beliau tidak secara full-fullan
mempraktekkan ilmu marketingnya. Pertama beliau masuk, beliau bilang gini: “Semua
yang dikatakan di dalam teori marketing itu 90%-nya salah. Cuma 10% yang
bener.” Loh, kenapa? Karena kondisi sekarang ini berubah, tidak seperti dulu
lagi, “Manusia sekarang lebih membutuhkan Akses,
bukan Aset.” Customer jaman dahulu
berpikir bagaimana caranya mempunyai banyak villa berbeda. Customer jaman sekarang berpikir
bagaimana caranya bisa menikmati banyak villa berbeda. Customer jaman dulu berpikir bagaimana
caranya memiliki helikopter. Sedangkan customer jaman sekarang berpikir bagaimana caranya bisa menaiki
helicopter saat dibutuhkan tanpa perlu membeli. See? Yang customer
inginkan sekarang adalah akses untuk menikmati
berbagai keinginannya.
"Backward Engineering" by Steve Jobs |
Mas Arman juga menyampaikan mengenai Techno Customer Behavior, yaitu:
1. Access, be faster, be easier, be everywhere, be always on. Contohnya adalah
HomePlus, salah satu supermarket di Korea (yang akan saya jelaskan di bawah).
2. Engage, berilah konten yang bernilai
dari produk Anda (konten itu bisa kesenangan, hiburan, atau manfaat besar).
Jadi Anda tidak hanya menjual produk semata, Anda juga menjual konten apa yang
didapatkan apabila membeli produk Anda. Contoh: Apple menjual aplikasi
Ensiklopedia dunia digital untuk anak-anak dalam bentuk gambar dan cerita yang
menarik sehingga anak-anak senang mempelajarinya. Apa sih yang sebenarnya
dijual dari aplikasi tersebut? Fun
education. Itulah konten dari produk aplikasi tersebut.
3. Costumize, menyesuaikan dengan kebutuhan
customer. Contoh: produk laptop Dell
memberikan layanan pemesanan produk yang dapat dibuat sesuai dengan keinginan customer. Misalnya seorang customer ingin laptop dengan memori
sekian GigaByte, resolusi sekian, processor intel berapa, tampilan keyboard yang seperti apa, case laptop yang bagaimana, dan
sebagainya. Seperti halnya Anda memesan sepatu, Anda bisa memesan dengan
spesifikasi panjang alas berapa cm, tinggi heel-nya
berapa cm, modelnya bagaimana, warnanya apa, dan lain-lain. Pengusaha yang baik
adalah pengusaha yang siap akan hal tersebut.
4. Connect (atau Network). Jaringan.
Yap. Zaman sekarang apabila Anda ingin bisnis Anda berkembang pastilah Anda
memerlukan jaringan. Pekerjaan atau usaha Anda pun tidak harus sesuai dengan title yang Anda miliki, jika Anda
seorang lulusan Fakultas Ilmu Komputer, namun peluang yang menurut Anda bisa
dikembangkan saat itu adalah bisnis restoran, kenapa tidak? Kesempatan tidak
datang dua kali. Kehidupan pengusaha pun tidak selalu mulus. Bagaimana kalau
usaha Anda sekarang bangkrut? Mungkin saja kan Anda bertemu teman lama yang
tiba-tiba menawarkan Anda posisi direktur di sebuah perusahaan karena teman
Anda tahu bahwa Anda merupakan individu yang supel dan disukai orang. Itulah
pentingnya jaringan. Banyak manusia di dunia ini, perbanyaklah teman, tidak
hanya yang di sekitar Anda, bisa saja Anda mendapat teman dari luar negeri kan.
Itulah manfaatnya Facebook!
5. Collaberate, ikut berkontribusi
dalam pengembangan bisnis. Pernah dengar kalimat “pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang langsung turun ke bawah”? ya, seperti itulah maksudnya, jika Anda ingin
dapat mengembangkan bisnis Anda, maka ikutlah prosesnya sampai ke dalam,
pahamilah seluk beluk bisnis Anda. Selain itu juga, berkontribusilah dalam
kompetisi! Bisnis Anda tidak akan menjadi lebih baik apabila Anda tidak
bersaing dengan kompetitor lain.
Kunci dari Technopreneur in Marketing menurut Mas Arman adalah Creativity, Commit, dan Connect.
Homeplus di subway di Korea |
membeli produk dengan scan barcode |
Commit, atau komitmen. Seorang pengusaha harus mempunyai
komitmen. Bila seorang pengusaha tidak mempunyai komitmen yang kuat,
kemungkinan besar usahanya tersebut akan berhenti di tengah jalan.
Connect, atau jaringan. Seperti yang sudah dijelaskan di
atas bahwa jaringan merupakan hal yang penting dalam membangun dan
mengembangkan bisnis. Bila Anda mempunyai jaringan yang hebat, bukan tidak
mungkin usaha Anda akan berkembang pesat karena banyak orang yang sudah
mengenal Anda. Apalagi kalau Anda dikenal sebagai orang yang terpercaya, pasti
rekan Anda tidak segan membeli produk Anda.
Terakhir, ada 3 tips utama dari Mas Arman untuk mempersiapkan Anda menjadi orang yang berjiwa marketing:
1. Build relationship first.
Terutama yang masih muda, perbanyaklah teman. Tapi janganlah terlalu
pilih-pilih teman. Kalau bisa pilihlah teman yang suka mengkritik Anda. Karena
kritikan-kritikan tersebut akan membentuk pribadi Anda menjadi lebih baik.
Marketing yang mendapatkan kritikan negatif dari customer adalah marketing yang sukses. Karena mereka jadi tahu
kesalahan apa saja yang dapat terjadi dalam marketing dan dapat menemukan solusi
terbaik dari masalah tersebut.
2. Tulis
konten yang bermanfaat. Biasakanlah untuk menulis hal-hal yang bermanfaat.
Kalau Mas Arman sendiri, beliau selalu menulis quotes-quotes yang
ditemukan, quotes tersebut tidak
hanya mengenai marketing saja, namun mengenai segala hal. Quotes tersebut bisa jadi bahan motivasi atau bahkan ide dalam
menemukan solusi di kehidupan.
3. Manfaatkan
fungsi free trial untuk mencoba
segala hal. Biasanya aplikasi-aplikasi yang didownload melalui internet menggunakan free trial di awalnya, namun jika ingin menikmati fitur lebih
lanjut harus berbayar. Free trial ini
berfungsi agar customer lebih
mengenal produk dengan mencobanya sendiri. Karena terkadang kita tidak tahu
manfaat suatu produk sbelum mencobanya kan?
Sekian sedikit ilmu yang kiranya
dapat saya bagikan dari hasil seminar technopreneurship
di hari pertama. Ingin jadi pengusaha? Mulailah belajar sejak dini, bangunlah
persahabatan, janganlah segan membagi ilmu, disiplinlah, dan yang paling
penting untuk memulai usaha adalah INISIATIF!
29 Juni 2012
29 Juni 2012